Kamera Digital SLR (Single Lens Reflex) merupakan kamera  digital yang cukup banyak penggunanya walaupun mungkin tidak sebanyak  kamera digital pocket maupun semipro atau prosumer. Banyaknya kamera  non-SLR yang telah dilengkapi dengan teknologi yanv lebih baik. Keunggulan  SLR antara lain:
* Lensa yang lebih baik,  dengan fitur "ganti lensa" yang mudah sehingga kamera SLR menjadi sangat  fleksibel untuk berbagai keperluan. Anda dapat dengan mudah mengganti  lensa sesuai tujuan anda saat melakukan pemotretan. Jadi SLR bisa  digunakan sesuai kebutuhan.
* Konsumsi daya yang  baik. Hal tersebut dikarenakan batrai kamera digital mampu melakukan  pengambilan gambar hingga ribuan dengan satu kali charge. Fungsi  LCD pada kamera DSLR juga hanya berfungsi sebagai riview gambar yang  telah di capture sehingga tidak banyak menghabiskan daya.
*  Komposisi objek benar-benar nyata. Kamera non-DSLR yang hanya  mengandalkan lubang pengintai optis (optical viewfinder) tidak  mampu menghasilkan komposisi yang maksimal. Ternyata ada beberapa  kelemahan pada LCD, antara lain adanya faktor jeda waktu atau delay  factor serta kurang akuratnya proses focusing. Viewfinder pada DSLR  menawarkan fitur yang lebih baik, antara lain luas pandang yang hamir  mencapai 100% serta kemampuan melakukan preview depth-of-field  (tingkat kedalaman ruang).
Beberapa  hal tidak dapat dilakukan oleh kamera DSLR sehingga pengguna DSLR harus  bisa menerimanya. Kelemahan DSLR yang harus diperhatikan yakni:
*  Lensa super wide kurang baik. Kamera DSLR memiliki perbedaan focal  length lensa dibandingkan kamera 35 mm biasa yang memiliki cakupan  pandangan nyata. Kamera digital dengan lensa 200 mm setara dengan lensa  kamera biasa 300 mm sehingga cakupan lensanya seolah-olah jauh.
*  Debu dan kotoran, Terkadang pengguna kamera DSLR menginginkan  agar range cakupan lensanya lebih dari apa yang dibutuhkan sehingga  lensa zoom menjadi pilihan utama untuk melakukan shortcut atas pemenuhan  tersebut. Tentu saja kualitas kamera zoom tersebut tidak sebaik lensa  primer dengan satu ukuran saja saat menghasilkan gambar sehingga lensa  primer menjadi kebutuhan yang sangat vital bagi fotografer profesional.  Oleh karena itu jumlah lensa primer cukup banyak, kebutuhan pengganti  lensa pun akan semakin banyak pula. Hal tersebut akan berakibat pada  penumpukan debu pada sensor kamera maupun kaca dan lensa dalam kamera.  Permasalahan tersebut telah ditanggulangi dengan teknologi baru anti  debu pada sensor seperti pada kamera Olympus Supersonic Wafe Filter.  Banyak produsen yang telah mengadopsi sistem tersebut.
Bukan  tidak mustahil jika beberapa kelemahan yang telah di cantumkan di  artikel ini telah tertanggulangi dengan dikeluarkannya teknologi baru  tersebut.
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar